![]() |
| Sertu Ganda saat komsos dengan Kepala Desa Sri Tanjung, Haji Peng Lek. |
Anambas- Di sebuah kantor desa yang sederhana di Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, sebuah pertemuan kecil terjadi pada Senin, 15 September 2025.
Namun, dari pertemuan itu, lahirlah semangat besar untuk menjaga negeri dari titik terkecilnya: desa.
Sertu Ganda Fitrianto, prajurit TNI dari Koramil 02/Tarempa, datang bukan dengan senjata, melainkan dengan ketulusan.
Ia hadir untuk berbincang dengan Kepala Desa Sri Tanjung, Bapak Penglek, dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos).
Bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan hati seorang prajurit yang tahu, kekuatan sebuah bangsa lahir dari kedamaian desa-desa.
Dalam pertemuan itu, Sertu Ganda menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan pemerintah desa.
“Komsos ini wujud nyata kebersamaan kita. Mari jaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan desa. Dari desa yang tertib, lahirlah negeri yang kuat,” ucapnya dengan suara penuh keyakinan.
Kata-kata itu bukan sekadar ajakan, melainkan pesan moral yang menusuk ke dalam sanubari.
Di tengah arus zaman yang terus berubah, desa-desa seperti Sri Tanjung adalah benteng terakhir yang menjaga ketenangan masyarakat. Dan TNI, bersama aparatur desa, menjadi penjaga setianya.
Lebih jauh, Sertu Ganda mengingatkan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya soal kebersihan fisik, melainkan juga warisan moral untuk generasi.
"Anak-anak kita harus tumbuh di lingkungan yang sehat. Itulah bekal mereka untuk mencintai negeri ini,” katanya tegas.
Kepala Desa Penglek menyambut dengan penuh semangat. Baginya, kehadiran TNI di tengah masyarakat bukan sekadar pendamping, tetapi sahabat seperjuangan.
“Kami siap bekerja sama dengan Koramil 02/Tarempa. Desa ini milik kita bersama, mari kita jaga bersama,” tuturnya dengan mantap.
Pertemuan itu mungkin singkat, hanya beberapa jam. Namun, semangat yang terpancar darinya jauh lebih panjang dari waktu.
Ada harapan yang terbangun, ada keyakinan yang tertanam: bahwa sebuah desa bisa menjadi contoh ketenteraman bila warganya bersatu, bersama aparat desa, bersama TNI.
Di balik seragam hijaunya, Sertu Ganda menunjukkan sisi lain dari prajurit: bukan hanya pejuang di medan perang, melainkan juga pengayom di tengah masyarakat.
Prajurit yang tak hanya gagah di barisan, tetapi juga lembut dalam merangkul rakyatnya.
Dan di Sri Tanjung, hari itu tercipta sebuah janji: sinergi TNI dan desa akan terus dijaga, demi stabilitas, demi kenyamanan, demi masa depan. Karena dari desa, Indonesia berdiri. Dari sinergi kecil, lahirlah kekuatan besar.
Sri Tanjung hari itu bukan sekadar desa di Anambas. Ia menjadi saksi bahwa semangat menjaga negeri bukanlah hal besar yang hanya terjadi di ibu kota atau medan perang.
Semangat itu tumbuh dari obrolan sederhana, dari ajakan untuk menjaga kebersihan, dari komitmen untuk menjaga ketertiban.
Dan mungkin, dari titik kecil seperti itu, akan lahir gelombang besar. Gelombang yang akan terus mengingatkan kita bahwa cinta tanah air bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata—dimulai dari menjaga desa sendiri. (red)
Tags
Anambas
