Proxinet Anambas menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Panen Padi di Jemaja: Saat Polisi, Petani, dan Desa Bergandeng Tangan Demi Swasembada Pangan

Panen Padi di Jemaja: Saat Polisi, Petani, dan Desa Bergandeng Tangan Demi Swasembada Pangan

Polisi saat memanen padi di Kecamatan Jemaja. Foto : Sihotank

Anambas — Sabtu (23/8/2025) pagi itu, suasana Dusun Sedanau, Desa Rewak, Kecamatan Jemaja, terasa berbeda. 

Di tengah hamparan hijau sawah, aparat kepolisian, dinas pertanian, pemerintah desa, dan para petani berdiri berdampingan. 

Mereka bukan sedang menjaga keamanan, bukan pula menghadiri rapat resmi. 

Hari itu, mereka bersama-sama merayakan hasil kerja keras: panen padi.

Lahan seluas 3.000 meter persegi milik Muhammad, Ketua Kelompok Tani Gunung Paon, menjadi saksi kebersamaan ini. 

Dari tanah yang ia olah bersama kelompoknya, terkumpul sekitar 500 kilogram padi. 

Meski jumlahnya belum besar, makna di balik panen ini jauh lebih berharga. 

Ini adalah bukti bahwa sinergi aparat dan masyarakat bisa melahirkan kekuatan baru, bahkan dari sepetak sawah sederhana.

“Pertanian adalah fondasi perekonomian masyarakat. Melalui panen ini, kita wujudkan semangat kebersamaan menuju swasembada pangan 2025,” ujar Kapolsek Jemaja, AKP Aang Setiawan, S.H., mewakili Kapolres Anambas.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala DP3 Kecamatan Jemaja, Iswandi, Kepala Desa Rewak, Deva Syafutra, Ketua BPD Rewak, Efendi, staf UPT DP3 Jemaja, hingga para Bhabinkamtibmas yang sehari-hari dekat dengan warga. 

Mereka semua turun langsung, seolah ingin menunjukkan bahwa urusan pangan bukan hanya milik petani, tetapi tanggung jawab bersama.

Bagi Muhammad, sang pemilik lahan, panen ini adalah momen penuh syukur. 

“Alhamdulillah, kerja keras kami berbuah hasil. Semoga ini menjadi semangat bagi petani lain untuk terus menanam,” ucapnya dengan senyum lelah tapi tulus.

Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini membawa pesan penting: ketahanan pangan hanya bisa terjaga bila semua pihak bergandeng tangan. 

Aparat keamanan tak hanya menjaga wilayah, tetapi ikut memastikan masyarakatnya sejahtera. 

Pemerintah desa tidak hanya mengurus administrasi, tetapi mendukung langsung warganya di lapangan.

Panen berakhir sekitar pukul 10.30 WIB. Namun, kehangatan dan tawa yang terdengar di pematang sawah jauh lebih lama membekas. 

Hari itu, sawah di Rewak tidak hanya melahirkan butiran padi, tetapi juga menumbuhkan harapan — harapan bahwa mimpi swasembada pangan 2025 bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang sedang dirajut bersama. (byu)

Lebih baru Lebih lama