Proxinet Anambas menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Tawa, Haru, dan Rasa Syukur: Kisah Prajurit Kogabwilhan I di Belanja Kemerdekaan

Tawa, Haru, dan Rasa Syukur: Kisah Prajurit Kogabwilhan I di Belanja Kemerdekaan

Pangkogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo saat menyapa anak dari prajurit.

Tanjungpinang – Senin (25/8/2025) pagi itu, suasana Jalan D.I Panjaitan berbeda dari biasanya.

Toko 1818 yang berdiri kokoh di tepi jalan seakan berubah menjadi ruang penuh tawa, pelukan, dan senyum lepas prajurit Kogabwilhan I beserta keluarga mereka.

Dengan raut wajah gembira, mereka mengikuti kegiatan “Belanja Kemerdekaan”—sebuah inisiatif sederhana namun sarat makna dari Panglima Kogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, sebagai wujud perhatian sekaligus kebersamaan dalam memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Kegiatan diawali apel pagi pukul 09.30 WIB. Saat aba-aba Panglima terdengar, ratusan prajurit Bintara, Tamtama, hingga pegawai harian lepas (PHL) berbondong-bondong memasuki toko.

Tepat pukul 10.00 WIB, momen belanja bersama dimulai. Satu per satu prajurit tampak menenteng keranjang, memilih pakaian, sepatu, hingga mainan anak-anak dengan wajah berbinar.

Yang membuat suasana semakin istimewa, para prajurit diperbolehkan membawa keluarga, anak, bahkan pasangan mereka. Suasana toko seakan menjelma menjadi arena kebersamaan yang hangat.

Tawa anak-anak yang riang mencoba mainan berpadu dengan candaan prajurit muda yang berbelanja bersama rekan-rekannya.

“Rasanya seperti dapat hadiah kemerdekaan. Bisa belanja gratis bareng teman-teman dan keluarga. Apalagi ada lomba kostum unik, jadi tambah seru,” ujar seorang prajurit dengan senyum lebar.

Ya, kreativitas pun ikut hadir. Beberapa prajurit datang dengan kostum unik dan jenaka, menambah warna dalam suasana.

Sorak-sorai riang terdengar saat tiga prajurit dengan kostum terbaik diumumkan, mendapatkan hadiah tambahan berupa voucher belanja langsung dari Panglima.

Di tengah riuh gembira itu, ada momen haru yang tak terlupakan. Saat keluar dari toko, seorang prajurit muda, Praka Billi, tak kuasa menahan rasa terima kasih.

Ia langsung menyalami Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang berdiri di pintu, menyaksikan antusiasme anggotanya. Dengan suara bergetar, ia berkata lirih, “Terima kasih, Panglima.”

Senyum tulus sang Panglima membalas ucapannya, menambah kehangatan di hati semua yang melihat.

Para pejabat utama dan perwira menengah pun hadir, ikut larut dalam kebersamaan ini.

Tidak ada jarak, tidak ada sekat. Yang ada hanyalah tawa, senyum, dan rasa syukur karena menjadi bagian dari keluarga besar Kogabwilhan I.

Bagi sebagian orang, belanja mungkin hal biasa. Tapi bagi para prajurit ini, Belanja Kemerdekaan adalah hadiah istimewa—sebuah simbol perhatian dari pimpinan, pengingat bahwa di balik seragam dan tugas berat, ada kebahagiaan sederhana yang layak dirayakan.

Melalui kegiatan ini, Kogabwilhan I tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan semangat persatuan, tetapi juga menorehkan kisah kebersamaan yang akan selalu dikenang.

Sebuah kisah tentang senyum prajurit, tawa keluarga, dan kasih pemimpin pada anggotanya. (ron)

Lebih baru Lebih lama