![]() |
Mendagri, Tito Karnavian saat berbincang dengan Bupati Anambas, Aneng |
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara tegas menetapkan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang mandiri.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menerima kunjungan Bupati Anambas, Aneng, di Jakarta, Jumat (8/8).
Menurut mantan Kapolri tersebut, kemandirian Anambas kian terasa sejak berada di bawah kepemimpinan Aneng–Raja Bayu.
Bukan hanya duduk menunggu bantuan, Anambas justru aktif “menjolok” anggaran pembangunan langsung ke pusat.
“Pemerintah pusat sangat sibuk, tidak mungkin memikirkan semua daerah sekaligus. Karena itu kemandirian daerah sangat wajib. Daerah harus datang sendiri ke pusat,” tegas Tito.
Selain memuji langkah jemput bola itu, Tito juga menekankan pentingnya pengamanan wilayah.
Letak strategis Anambas yang berdekatan dengan Malaysia, Vietnam, dan Hong Kong membuatnya menjadi garda terdepan NKRI yang rawan potensi konflik eksternal. “Perlu ada penguatan pengamanan di perbatasan,” pesannya.
Bupati Aneng menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Mendagri dan mengundangnya untuk meninjau langsung kondisi Anambas.
“Kami ingin beliau melihat sendiri potensi dan tantangan di daerah kami,” ujar Aneng.
Penetapan ini menjadi pengakuan bahwa Anambas bukan hanya wilayah 3T, tetapi juga daerah yang tangguh, mandiri, dan siap menjaga perbatasan Indonesia. (prk)