Proxinet Anambas menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Koramil 02 Tarempa dan Polri: Tetap Terjaga Saat Warga Lelap dalam Damai

Koramil 02 Tarempa dan Polri: Tetap Terjaga Saat Warga Lelap dalam Damai

Personil Koramil 02 Tarempa bersama Polsek Siantan menyusuri setiap sudut Kelurahan Tarempa untuk beri rasa aman kepada masyarakat.

Anambas - Malam itu, langit Kelurahan Tarempa perlahan mulai gelap. 

Ombak laut berkejaran, angin asin berhembus, dan cahaya lampu jalan menjadi saksi keheningan yang mencekam. 

Namun, di balik keheningan itu, ada langkah kaki yang tak pernah berhenti untuk rakyat.

Koramil 02/Tarempa jajaran Kodim 0318/Natuna bersama Polsek Siantan kembali menjalankan tugas mulianya: patroli gabungan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tanggal 16 September 2025, bukan sekadar catatan kalender. Malam itu adalah wujud nyata pengabdian, di mana TNI-Polri berbaur, menyatukan tenaga dan hati demi satu tujuan: rakyat tenang, bangsa aman.

Mereka berjalan menyisir titik-titik rawan. Dari lorong sempit di kampung nelayan, dermaga tua tempat kapal bersandar, hingga pusat keramaian yang perlahan mulai sepi. Semua disapu pandang, semua dijaga dengan kewaspadaan.

Sertu M. Idris Hasibuan, dengan seragam lorengnya yang basah oleh keringat, mengucapkan kalimat yang menohok hati. 

“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Polri, memberikan rasa aman, mencegah gangguan. Karena tugas kami bukan hanya menjaga wilayah, tapi juga menjaga nyawa dan harapan masyarakat.”

Kalimat itu sederhana, tapi bagi masyarakat kecil seperti nelayan, pedagang, dan anak-anak sekolah, kalimat itu ibarat selimut hangat di malam dingin.

Patroli ini bukan sekadar rutinitas. Ia adalah bentuk kasih sayang negara kepada rakyatnya. 

Ketika banyak orang terlelap, mereka memilih berjalan dalam gelap, menantang dingin, bahkan potensi bahaya.

Ada kesedihan yang kerap tak disadari. TNI dan Polri ini juga manusia biasa. 

Mereka punya keluarga, anak, istri, orang tua yang menunggu di rumah. 

Namun, demi tugas, mereka rela meninggalkan kehangatan rumah demi melindungi orang lain.

Pernah, dalam sebuah kesempatan, seorang anak kecil memeluk erat ayahnya yang seorang anggota patroli. 

“Ayah jangan pergi… nanti ada orang jahat,” ucapnya polos. Namun sang ayah hanya tersenyum, mengelus rambut anaknya, lalu melangkah keluar rumah demi menjaga ribuan keluarga lain.

Di situlah rasa haru itu hadir. Keamanan yang kita rasakan hari ini, seringkali dibayar dengan pengorbanan air mata keluarga yang ditinggalkan.

Patroli malam itu juga menghadirkan momen kedekatan. 

Para personel menyapa warga yang mereka jumpai, menanyakan kabar, mendengarkan cerita. 

Kadang, hanya dengan sekadar menyapa, warga merasa lebih diperhatikan, lebih dihargai.

Seorang warga bernama Azman tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. 

“Kami merasa lebih tenang dengan adanya patroli seperti ini. Semoga terus rutin. Karena kami di sini sering merasa sendiri, jauh dari pusat, tapi ternyata negara hadir untuk kami.”

Kata-kata itu membuat malam terasa berbeda. Ada kebanggaan yang tumbuh. Ada keyakinan bahwa bangsa ini tak pernah melupakan pelosoknya.

Namun, perjalanan patroli bukan tanpa tantangan. Rasa lelah, mengantuk, hingga risiko bertemu ancaman selalu membayang. 

Tetapi sinergi antara TNI dan Polri menjadikan langkah-langkah itu lebih ringan, lebih berani.

Mereka sadar, di pundak merekalah ribuan harapan rakyat Tarempa bertumpu.

Setiap lorong yang mereka lewati, setiap rumah yang mereka pandangi, adalah doa yang tak terucapkan: semoga rakyat tetap aman, semoga anak-anak bisa tidur nyenyak tanpa rasa takut.

Keindahan Anambas bukan hanya pada lautnya yang biru atau pulau-pulau kecilnya yang eksotis. 

Keindahan sesungguhnya adalah ketika TNI, Polri, dan rakyat berjalan bersama menjaga kedamaian.

Malam itu, lorong-lorong Tarempa seperti bercerita. Bahwa keamanan bukan hadiah, melainkan perjuangan. 

Bahwa kedamaian bukan datang begitu saja, melainkan dijaga dengan darah, keringat, dan air mata.

TNI-Polri tahu betul, gangguan keamanan bisa datang kapan saja. Karena itu, patroli ini bukan akhir, melainkan awal dari upaya panjang menjaga negeri.

Saat azan subuh nanti berkumandang, warga Tarempa bisa tersenyum, bisa beribadah dengan khusyuk, karena mereka tahu ada penjaga yang tak pernah tidur demi mereka.

Sinergi TNI-Polri ini juga menjadi pelajaran berharga: bahwa kekuatan bukan hanya pada senjata, tapi juga pada kebersamaan dan kepercayaan rakyat.

Dari Tarempa, sebuah pesan mengalir: sekecil apapun daerahnya, sekecil apapun masyarakatnya, negara akan selalu hadir.

Dan ketika negara hadir lewat prajurit dan aparatnya, maka tak ada lagi rasa sepi. Tak ada lagi rasa takut. Yang tersisa hanyalah semangat untuk terus hidup, untuk terus berjuang membangun negeri.

Malam di Tarempa itu berakhir dengan damai. Namun semangat yang ditinggalkan tidak pernah padam. Ia menjadi bara kecil yang akan terus membakar semangat persatuan.

Karena sejatinya, keamanan bukan hanya milik aparat, tapi milik semua. 

Dan ketika rakyat, TNI, dan Polri bersatu, maka tak ada kekuatan apapun yang bisa menggoyahkan. Dari Tarempa, semangat itu menyala: Indonesia kuat karena persatuan, Indonesia damai karena kita bersama. (san)
 

Lebih baru Lebih lama