Proxinet menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Razia Lapas Batam Ungkap Sabu dan Ponsel, Pengawasan Diperketat

Razia Lapas Batam Ungkap Sabu dan Ponsel, Pengawasan Diperketat

Petugas saat merazia kamar milik tahanan.

Batam - Razia rutin yang digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam, Kamis (10/7), mengungkap temuan dua barang yang paling terlarang sekaligus yakni narkoba jenis sabu seberat 5 gram dan satu unit ponsel merek China. 

Temuan ini langsung memicu peningkatan pengawasan ketat di dalam maupun di luar lingkungan lapas.

Barang-barang terlarang tersebut ditemukan di dua kamar hunian berbeda. Sebanyak enam narapidana diamankan petugas atas temuan ini. 

Empat orang di antaranya merupakan napi kasus narkotika, sedangkan dua lainnya terlibat kasus penganiayaan. 

Semuanya telah diserahkan ke Satresnarkoba Polresta Barelang untuk penyelidikan dan penindakan lebih lanjut.

Kepala Lapas Batam, Yugo Indra Wicaksono, menyebut sabu dan ponsel merupakan dua barang yang paling dilarang keberadaannya di dalam lingkungan lapas. 

"Kami akan menyelidiki dari mana asal barang ini masuk dan siapa yang terlibat. Jika ada petugas yang bermain, tidak hanya dipecat, tapi akan kami pidanakan," tegas Yugo, Minggu (13/7). 

Ia menambahkan, sejauh ini pemeriksaan terhadap pengunjung dan barang bawaan yang masuk ke dalam lapas telah berjalan sesuai prosedur standar operasional. 

Namun dengan adanya temuan ini, pemeriksaan akan lebih diperketat, baik terhadap barang, orang, maupun jalur yang memungkinkan penyelundupan.

Khusus untuk pengawasan luar, Yugo menjelaskan bahwa posisi bangunan Lapas Batam yang lebih rendah dari lingkungan sekitar menjadi celah bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk melempar barang ke dalam. Karena itu, area sekitar lapas kini juga menjadi titik fokus pengawasan.

Menurut Yugo, komitmen untuk mewujudkan lapas yang bersih dari narkoba tidak main-main. 

“Saya punya niat dan tekad, zero narkoba di lapas ini. Kami akan telusuri dan sikat siapa pun yang coba bermain, baik itu napi, pengunjung, bahkan petugas sekalipun,” ujarnya.

Razia rutin seperti ini akan terus dilakukan, tidak hanya untuk mendeteksi keberadaan barang terlarang, tetapi juga untuk memberi efek jera bagi penghuni lapas dan pihak luar yang mencoba menyelundupkan barang ilegal. Penemuan ini menjadi bukti bahwa pengawasan tidak bisa kendor.

Kasus ini pun menjadi alarm keras bagi semua pihak terkait untuk memperkuat pengawasan lapas. Penyelidikan internal pun sedang berjalan guna mengungkap jalur masuk sabu dan ponsel tersebut. (eja)

Lebih baru Lebih lama