Proxinet menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Wagub Nyanyang Siap Gebrak Pemprov Kepri Bersama Gagasan Garang "Kita Semua Potong Leher" By Ihsan Imaduddin

Wagub Nyanyang Siap Gebrak Pemprov Kepri Bersama Gagasan Garang "Kita Semua Potong Leher" By Ihsan Imaduddin

Wakil Gubernur Kepri. Nyanyang Haris Pratamura.

Tanjungpinang Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menyalakan alarm perang terhadap korupsi.

Dengan nada tegas dan tanpa kompromi, ia menyatakan kekagumannya terhadap program “Kita Semua Potong Leher”, sebuah gerakan antikorupsi radikal yang digagas oleh aktivis muda, Ihsan Imaduddin.

Bagi Nyanyang, program ini adalah langkah cepat dan efektif dalam menumbangkan praktik korupsi yang selama ini menjadi kanker dalam birokrasi.

Ia menilai gaya komunikasi yang garang dan mengguncang nurani dari program ini sangat cocok diterapkan di jajaran pemerintahan.

“Saya sangat terkesan. Program ini keras, tapi inilah yang dibutuhkan untuk menyadarkan para pejabat. Korupsi bukan cuma soal hukum, tapi soal moral. Siapa yang khianati amanah rakyat, harus siap dipotong lehernya secara harga diri dan jabatan,” ujar Nyanyang, Sabtu, (26/7).

Nyanyang memastikan bahwa program ini akan diterapkan di lingkungan Pemprov Kepri, sebagai pedoman moral dan tameng mental bagi seluruh ASN agar tidak tergoda oleh uang haram dan kuasa sesat.

“Ini akan jadi pagar kuat. ASN harus punya rasa malu, takut dosa, dan sadar tanggung jawab. Kalau tidak, maka tak pantas lagi duduk di kursi pelayanan publik,” tegasnya.

Tak hanya itu, Nyanyang mengungkapkan niatnya untuk bertemu langsung dengan Ihsan Imaduddin, guna membahas lebih jauh isu-isu krusial tentang pemberantasan korupsi, sekaligus mengundangnya untuk memberikan motivasi dan pembelajaran kepada para pegawai Pemprov.

“Saya ingin Ihsan hadir langsung di Kepri. Buka mata para ASN lewat pesan-pesan berani. Ajak mereka kembali ke akar: Pancasila dan nilai keagamaan. Tanpa itu, jabatan hanya jadi topeng untuk menipu rakyat,” katanya.

Program “Kita Semua Potong Leher” selama ini dikenal sebagai simbol pemenggalan moral bagi pengkhianat publik, bukan sekadar ancaman fisik, tapi hukuman sosial dan etis.

Sebuah bentuk perlawanan keras terhadap budaya permisif dan mental bobrok di kalangan pejabat.

Langkah Nyanyang mendukung program ini memperlihatkan tekad kuatnya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, berani, dan bertanggung jawab.

Dengan kombinasi semangat dari dalam birokrasi dan dorongan moral dari luar seperti Ihsan, Kepri siap masuk era baru: era ASN yang takut korupsi, bukan takut kehilangan gaji.

“Kalau masih ada yang berani korupsi setelah ini, berarti memang lehernya sudah tak pantas lagi disandang sebagai pelayan rakyat. Maka kita potong saja — secara martabat!” tutup Nyanyang garang.

Kepri kini bersiap. Gagasan tajam sudah dilempar. Siapa yang masih main-main dengan uang rakyat, tunggu waktu: “lehermu” jadi taruhannya!

Lebih baru Lebih lama