Proxinet Anambas menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Bentrok Hebat di Matak Base, Amarah Warga Berujung Luka

Bentrok Hebat di Matak Base, Amarah Warga Berujung Luka

Korban demonstrasi berjatuhan di Medco Energi alias Matak Base

Anambas - Pengamanan adalah benteng terakhir yang menjaga manusia dari kekacauan. Sebab ancaman nyata, sekecil apa pun, harus dihadapi dengan serius. Itulah makna yang ingin ditanamkan saat sebuah simulasi unjuk rasa digelar di Matak Base, Desa Payamaram, Kecamatan Kute Siantan, Jumat (19/9).

Di hadapan ratusan pasang mata, terlukis sebuah kisah getir. Warga datang membawa amarah, menuding perusahaan migas tak peduli pada tenaga kerja lokal. 

Lebih pilu lagi, beberapa pekerja diberhentikan sepihak, meninggalkan luka dan kecewa di hati keluarga mereka.

Jeritan massa menggema, menuntut keadilan. Polisi yang bertugas menjaga keamanan berdiri berbaris, namun jarak yang begitu tipis membuat gesekan tak terhindarkan. 

Teriakan berubah jadi benturan. Tangan yang tadinya hanya menunjuk kini berubah jadi pukulan.

Asap gas air mata membumbung tinggi. Molotov meledak di udara, menciptakan kepanikan. 

Di tengah hiruk pikuk itu, ada tubuh-tubuh yang roboh. Lima orang jadi korban, sebagian warga, sebagian polisi. 

Pemandangan itu menggores hati—seolah Anambas menangis, seolah persaudaraan dirobek oleh amarah yang membara.

Namun, di balik tangisan itu, Kapolres Anambas, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, menyampaikan sebuah kenyataan yang membuat dada lega. 

Semua yang terjadi hanyalah simulasi—sebuah latihan keras agar aparat dan masyarakat siap menghadapi kemungkinan terburuk di objek vital nasional. 

“Matak Base adalah bagian dari swasembada energi, amanah Presiden Prabowo Subianto. Kami berlatih agar kelak air mata yang tadi Anda lihat tidak benar-benar menjadi nyata,” ujarnya.

Sebanyak 120 personel terlibat, termasuk 90 anggota Polres Anambas, Lanudal Mayak, dan Koramil Palmatak. Mereka bergandeng tangan, menunjukkan komitmen bahwa menjaga negeri ini bukanlah tugas satu pihak, melainkan kerja bersama.

Di sisi lain, Medco Energi pun meneguhkan tekad. Senior Manager Field Relations and Security Offshore, Ary Dwipermana, menyebut latihan ini adalah wujud keseriusan semua pihak untuk melindungi wilayah operasi berstatus Obvitnas. 

“Kami percaya, komunikasi, negosiasi, dan kerja sama lintas instansi adalah jembatan yang menyatukan perusahaan, aparat, dan masyarakat,” ungkapnya.

Dan Ary menutup dengan kalimat yang membakar kembali semangat: “Air mata yang tumpah hari ini hanyalah sandiwara, tapi pelajaran yang lahir darinya nyata adanya. Medco Energi akan selalu berdiri di garis depan, menjaga energi bangsa dengan aman, tertib, dan penuh tanggung jawab—demi Indonesia yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih sejahtera.” (san)

Lebih baru Lebih lama