Proxinet menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Diskusi Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan Digelar di Anambas

Diskusi Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan Digelar di Anambas

Diskusi Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan digelar oleh Kemenag Anambas. Foto: Anambas Today

Anambas - Diskusi dengan tema Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Anambas.

Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), awak media, hingga majelis taklim.

Kegiatan ini menjadi upaya konkret dalam mencegah potensi konflik sosial yang mengatasnamakan agama di wilayah perbatasan tersebut.

Kepala Kantor Kemenag Anambas, Muhammad Nasir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penguatan deteksi dini menjadi langkah strategis dalam menjaga harmoni antarumat beragama di daerah kepulauan yang majemuk.

“Konflik sosial yang bernuansa keagamaan bisa muncul dari hal-hal kecil yang tidak terdeteksi. Karena itu penting bagi kita semua untuk memiliki kepekaan, memahami peta sosial masyarakat, serta mengedepankan dialog dan musyawarah,” ujar Nasir, Senin, (30/6).

Diskusi ini, lanjutnya, menjadi wadah pertukaran informasi dan pengalaman antarstakeholder dalam menghadapi tantangan sosial keagamaan di era digital. 

Selain itu, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya literasi digital dan mitigasi informasi hoaks yang berpotensi memecah belah kerukunan.

Kemenag Anambas menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam menciptakan suasana kehidupan beragama yang damai, sejuk, dan toleran.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Mereka berharap forum serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai kecamatan untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan terselenggaranya diskusi ini, diharapkan Anambas tetap menjadi contoh daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi antarumat beragama. 

(Roni Nainggolan)

Lebih baru Lebih lama