Proxinet menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Rumah Kasmawati Yang Tak Layak Huni, Dapat Perhatian Dari Pemkab Lingga

Rumah Kasmawati Yang Tak Layak Huni, Dapat Perhatian Dari Pemkab Lingga

Rumah Kasmawati yang mendapatkan perhatian dari Pemkab Lingga.

Lingga - Kondisi memprihatinkan rumah seorang lansia bernama Kasmawati, warga Desa Selayar, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Kasmawati tinggal bersama cucunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dalam rumah berdinding keropos, atap seng yang berlubang, dan tanpa pintu. Rumah yang berada persis di tepi pantai itu tak layak huni. 

Saat hujan, air masuk membasahi rumah, sementara ketika panas, sinar matahari langsung menerobos masuk. 

Dalam kondisi seperti itu, nenek Kasmawati kadang terpaksa mengungsi ke rumah anaknya.

Kepala Desa Selayar, Miskar, mengatakan pihak desa tidak dapat berbuat banyak karena keterbatasan anggaran. Namun ia memastikan ada solusi sementara yang akan ditempuh.

"Alhamdulillah, dapat juga sumbangan dari Pak Sekda Lingga sebesar Rp2 juta. Dari Dinas Perkim Lingga juga ada bantuan material senilai Rp10 juta. Kalau nanti masih kurang, akan kami bantu secara pribadi," kata Miskar, Kamis (19/6)

Ia menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Dinas Perkim Lingga untuk mulai pengerjaan perbaikan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga, Armia, mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan Dinas Perkim Lingga meninjau langsung kondisi rumah Kasmawati dan rumah tersebut sangat tidak layak untuk dihuni.

"Atapnya bolong, dinding keropos, dan rumah itu tidak ada pintu. Jadi kalau hujan ya kehujanan, kalau panas ya kepanasan," ujar Armia.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan melakukan perbaikan rumah Kasmawati dalam waktu dekat.

"Apakah nanti lewat APBD-P atau skema lain, intinya kami siap memperbaiki rumah tersebut. Yang penting kebutuhan mendesak nenek ini harus segera dibantu," ujarnya.

Armia juga menyebutkan bahwa bantuan awal berupa uang tunai Rp2 juta telah diserahkan melalui Dinas Perkim, dan pihak desa diminta segera melakukan rehabilitasi sesuai kemampuan anggaran.

"Kalau melihat kondisinya, memang rumah ini seharusnya dibangun ulang. Tapi karena anggaran terbatas, kita fokuskan dulu untuk rehab agar bisa segera ditempati dengan lebih layak," katanya mengakhiri. (vtw)

Lebih baru Lebih lama