![]() |
Ihsan Imaduddin |
Sosok yang dimaksud adalah Ihsan Imaduddin, seorang jurnalis yang kini berdomisili dan aktif meliput di wilayah perbatasan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Namun, sebelum hijrah ke perbatasan, Ihsan pernah menjabat sebagai Ajudan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) saat itu Isdianto.
Pengalamannya di dunia birokrasi pemerintahan membuatnya cukup memahami aturan protokoler dan etika pelayanan publik.
Selain itu, pergaulannya dengan banyak wartawan semasa di Pemprov Kepri menjadikan dirinya tak asing dengan dinamika dunia jurnalistik.
Kini, Ihsan memilih hidup lebih tenang. Ia menetap di Anambas dan menjalani profesi sebagai wartawan.
Pilihan itu bukan tanpa alasan. Ia ingin mengabdi melalui tulisan, menyuarakan suara masyarakat kecil yang kerap tak terdengar.
Di balik gaya santainya, tersimpan tekad kuat untuk membawa isu-isu publik ke permukaan.
"Kalau dulu sering ngurusin protokoler Gubernur, sekarang urusannya beda — lebih ke suara rakyat," ujar Ihsan sembari tersenyum saat ditemui.
Perlakuan oknum Satpol PP yang merendahkannya beberapa waktu lalu justru membuka mata publik bahwa profesi wartawan tidak bisa dianggap remeh, apalagi ketika dijalankan oleh orang-orang yang berintegritas dan paham aturan.
"Ya lucu aja sih, aku tuh dulu bagian dari sistem. Tapi sekarang malah dianggap gak ngerti aturan," tambahnya.
Ihsan membuktikan bahwa jurnalis bukan hanya tentang mencatat dan memotret, tapi juga soal integritas, pengalaman, dan keberanian menyuarakan kebenaran, meski harus berhadapan dengan aparat. (prk)