Proxinet menyediakan layanan Wifi untuk Anda, Harga Terjangkau, Hubungi 0812-7730-6663 Pangkogabwilhan I Kobarkan Semangat Kemerdekaan dari Perbatasan Negara, Natuna

Pangkogabwilhan I Kobarkan Semangat Kemerdekaan dari Perbatasan Negara, Natuna

Pangkogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo ketika tiba di Natuna.

Natuna – Dari ujung utara Indonesia, suara lantang seorang panglima menggema. 

Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), memilih merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia bukan di pusat kota, melainkan di garis terdepan kedaulatan bangsa: Natuna.

Didampingi Ketua IKKT PWA CBS II Kogabwilhan I, Ny. Mia Kunto Arief Wibowo, serta para pejabat utama, sang panglima tiba di Lanud Raden Sadjad, Ranai. 

Kehadirannya disambut hangat Danlanud, para komandan satuan Natuna, dan Bupati Natuna. 

Kehangatan itu bukan sekadar seremoni, tetapi cermin dari kuatnya sinergi TNI dengan pemerintah daerah dalam menjaga beranda utara Indonesia.

Di VIP Room Lanud RSA, suasana berubah menjadi forum strategis. Letjen Kunto menatap tegas para komandan satuan. 

Pesannya jelas: latihan terpadu tiga matra – darat, laut, dan udara – tidak boleh hanya seremonial, tetapi harus nyata, menggambarkan kondisi tempur sesungguhnya.

Paparan demi paparan mengalir, mulai dari Lanud, Skadron Udara, Kopasgat, hingga unsur Marinir. 

Semua memaparkan kesiapan tempur di wilayah strategis Natuna. Di sana, sang panglima mengingatkan kembali tentang pentingnya komunikasi, koordinasi, dan sinergi lintas sektor agar prajurit selalu siap menghadapi tantangan nyata.

Namun, momen paling membakar semangat adalah ketika Letjen Kunto menggelorakan pesan tegas kepada para komandan dan prajuritnya:

“Sebagai tentara, jangan pernah takut menghadapi perang! Gunakan dan latih terus alutsista kita. Jangan takut rusak! Justru sebagai komandan, kita wajib mempertanggungjawabkan hasil guna dari setiap alutsista. Kalau hanya takut rusak, maka tidak ada gunanya kita punya persenjataan modern!” Kata-kata itu meledak seperti komando perang. 

Natuna pun seakan bergetar, menyaksikan kobaran semangat kemerdekaan yang tak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga kesiapan nyata menjaga batas negeri.

Kunjungan kerja ini menjadi lebih dari sekadar agenda resmi. 

Bagi Pangkogabwilhan I, peringatan HUT RI ke-80 adalah momentum emas untuk menegaskan kembali: kemerdekaan tidak hanya diperingati, tetapi harus dijaga, dipertahankan, dan diwariskan.

Dari Natuna, semangat itu bergema ke seluruh pelosok negeri. Pesannya satu: Indonesia merdeka karena keberanian, dan Indonesia akan tetap berdaulat karena prajurit dan rakyatnya tidak pernah gentar menghadapi ancaman. (byu)

Lebih baru Lebih lama