![]() |
Penghuni rumah, Vini saat mendampingi Damkar Siantan membuka jendela kamarnya. |
Anambas – Selasa siang (26/8) itu, langkah Vini terasa berat saat pulang kerja. Tubuhnya lelah dan pikirannya hanya ingin segera rebah di kasur.
Namun, sesampainya di rumah, ia justru dihadapkan pada kejutan tak menyenangkan—pintu kamarnya terkunci rapat.
“Saya panik, lupa kunci di mana. Tak bisa masuk, jadi kasih tahu suami, kebetulan dia lagi di luar daerah,” kata Vini dengan suara masih bercampur lega ketika menceritakan kembali kejadian tersebut.
Bagi sebagian orang, kunci kamar mungkin hal sepele. Tapi bagi Vini siang itu, kunci yang hilang seperti tembok besar yang menghalangi istirahatnya.
Setelah memberi kabar kepada sang suami, ia akhirnya memberanikan diri menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak lama berselang, petugas Damkar Anambas datang membantu.
Mereka mencoba berbagai cara, mulai dari memasukkan tali rafia yang diikatkan ke hanger melalui celah jendela, berharap bisa mengaitkan kunci atau membuka pintu tanpa merusak apapun. Sayang, usaha itu gagal.
“Tujuannya biar jendela milik Vini tidak rusak. Tapi ternyata tidak berhasil,” ujar Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (DPKP) Anambas, Matari Hasibuan.
Akhirnya, pilihan terakhir diambil: jendela kamar harus dibuka paksa menggunakan linggis. Butuh waktu sekitar 15 menit hingga pintu kamar berhasil diakses kembali.
Di dalam kamar, ternyata kunci yang dicari-cari sejak tadi tergeletak begitu saja.
“Alhamdulillah, Damkar langsung datang. Rupanya kunci ada di dalam kamar, karena engsel kunci sistemnya otomatis terkunci,” ucap Vini lega.
Siang itu, Vini belajar bahwa hal kecil seperti kunci bisa membawa kepanikan besar.
Namun, ia juga merasakan betapa sigap dan pedulinya petugas Damkar yang bukan hanya memadamkan api, tapi juga hadir di saat warganya membutuhkan pertolongan. (ron)
Tags
Anambas