![]() |
Truck pengangkut besi kecelakaan di Masjid Agung Tarempa. |
Anambas - Malam di sekitar Masjid Agung Baitul Ma'mur, Tarempa, Rabu (20/8), semula berjalan seperti biasa.
Jalanan mulai lengang, hanya beberapa pengendara motor melintas.
Di pinggir jalan, aroma kebab milik Mawar—seorang pedagang kaki lima—tercium wangi, menarik perhatian para pelanggan.
Namun suasana tenang itu mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 19.50 WIB, terdengar dentuman keras dari arah tanjakan.
“Saya kira ada orang tabrakan. Rupanya truk yang terjungkit,” tutur Mawar sambil mengingat kejadian itu.
Truk dengan nomor polisi L 9026 UT yang mengangkut besi dari Pelabuhan Tarempa menuju Pasir Peti, Desa Pesisir Timur, tampak oleng.
Ban depan terangkat, nyaris terbalik. Besi-besi berat di dalam bak terlihat menggeser posisi, membuat kendaraan makin sulit dikendalikan.
Di belakang truk, seorang pengendara motor langsung memperlambat laju kendaraannya.
“Alhamdulillah, tak kena. Kalau sempat jatuh, bisa bahaya besar,” kata Mawar.
Beruntung, warga yang melihat kejadian itu bergerak cepat. Mereka membantu menahan situasi agar truk tidak benar-benar terguling.
Hanya selisih detik, insiden itu bisa saja berubah menjadi kecelakaan besar di tengah kota.
Mawar, yang kala itu masih memegang spatula dan kebab setengah matang, hanya bisa menghela napas lega.
“Saya deg-degan, takut juga. Untung cepat ditolong orang,” ucapnya.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Menurutnya, truk-truk pengangkut material harus lebih berhati-hati, apalagi saat melintas di jalan menanjak dengan beban berat.
“Jangan sampai overload. Karena bukan cuma supirnya yang bahaya, tapi juga orang lain di jalan,” pesannya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan bukan hanya soal kemampuan mengemudi, tapi juga soal menjaga batas aman muatan kendaraan. Sebab, satu kelalaian kecil bisa berujung petaka bagi banyak orang. (byu)
Tags
Anambas